Truk Tabrak Pasutri di Bengkulu, Istri Tewas Kondisi Hamil 5 Bulan, Anak Sampai Masuk Kolong

 

  Suaritoto-Bengkulu-7 fakta kecelakaan maut truk tronton tabrak satu keluarga di Jalan RE Martadinata, Kota Bengkulu pada Jum'at (7/12/2024) malam.


Truk tronton menabrak pasangan suami istri atau pasutri saat mengendarai motor dan belum lama keluar dari rumah.


Truk tronton tersebut juga menabrak rumah pasutri tersebut hingga rusak parah.


Kecelakaan tersebut mengakibatkan 1 orang tewas, 1 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.


Korban tewas adalah Indah Dwi sarah (33), saat kejadian korban sedang hamil 5 bulan.


Korban luka berat adalah suaminya bernama Defri Helmi (35).


Sedangkan korban luka ringan adalah kedua anak korban yang bernama Hanny (6) dan Qyana Kasih (3).


Berikut 7 fakta dalam kecelakaan maut tersebut.


1. 1 Orang Tewas


Dalam kecelakaan tersebut, 1 orang wanita bernama Indah Dwi Sarah (33) meninggal dunia.


Indah meninggal dunia tidak lama setelah kecelakaan tersebut.


Sebelum meninggal dunia, Indah sempat dibawa warga sekitar ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD M Yunus, Kota Bengkulu.


Menurut keterangan keluarga, Indah dalam kondisi sedang hamil 5 bulan.


Salah satu keluarga korban bernama Nindi (27), mengatakan bahwa pihak keluarga merasakan kesedihan yang mendalam.


Korban tewas dalam kecelakaan tersebut, yakni Indah ternyata sedang mengandung 5 bulan.


"Usia kandungannya sudah berjalan 5 bulan, dan dia bilang kalau anaknya yang sedang dikandung itu laki-laki. Dan itu ikut dikuburkan bersama ibunya," ucap Nindi.


2. Suami Patah Tulang


Suami korban bernama Defri Helmi (35) mengalami luka berat dalam kecelakaan tersebut.


Setelah kejadian, Defri juga sempat dibawa ke RSUD M Yunus untuk mendapatkan perawatan.


Dari kejadian tersebut, Defri mengalami luka di bagian kepala, luka patah pada bagian tangan sebelah kiri.


"Kepala dijahit, lalu tangan sebelah kiri ini patah," kata Defri kepada TribunBengkulu.com.


3. 2 Anak Masuk Kolong Truk Tronton


Sementara itu, dua orang anak korban selamat dalam peristiwa tragis tersebut.


Kedua anak korban bernama Hanny (6) dan Qyana Kasih (3).


Pada saat kejadian, Hanny dan Qyana sedang berada di kamar.


Namun nahas, setelah menabrak kedua orang tuanya yang berada di depan rumah, truk tersebut tetap melaju hingga menabrak rumah.


Andi, kakak ipar korban mengatakan, saat kejadian, kedua keponakannya tersebut sedang berada di kamar dan sedang main telepon seluler atau ponsel.


Kamar kedua keponakannya tersebut memang dihantam oleh truk tronton tersebut.


Namun beruntung, kedua keponakannya ternyata berhasil selamat.


Mereka ditemukan warga berada di bawah kolong truk dan hanya mengalami luka ringan.


"Sedangkan anak korban yang ada di dalam kamar yaitu Hanny dan Qyana, yang saat kejadian sedang main HP berhasil selamat karena tadi posisiny dia masuk ke dalam kolong truk itu. Kondisinya cuma luka-luka lecet saja," ungkap Andi, Sabtu (7/12/2024).


4. Korban Baru Keluar Rumah


Pada saat kejadian, korban pasutri ternyata baru keluar rumah.


Defri Helmi menceritakan, saat peristiwa yang menimpa dia dan sang istri, keduanya hendak pergi ke luar rumah karena ingin mengambil barang di daerah Pagar Dewa.


"Malam itu mau keluar ke daerah Pagar Dewa, terus pas mau keluar itu, kami berhenti di tanjakan. Tiba-tiba ada mobil ini dari arah pagar dewa itu melaju dengan kencang. Waktu sudah dekat, mobil itu langsung belok setir ke arah kita dan menabrak saya dan istri," ungkap Defri,  pada Sabtu (7/12/2024).


Dari pengakuan Defri, pada saat itu ia dan sang istri tidak bisa menghindari dikarenakan mobil tersebut melaju dengan kencang dan langsung membelokkan setirnya ke arah mereka.


Kemudian pada saat kejadian, Defri langsung berlari untuk melihat kondisi anak-anaknya yang sedang berada di dalam kamar, tepat dimana mobil itu menghatam kamar bagian depan rumahnya.


"Habis kejadian itu, saya langsung bangun untuk melihat anak-anak, ketika dicari yang satu Alhamdulillah sudah diselamatkan dan yang satu lagi ada di bawah kolong truk dengan keadaan terlilit oleh selimut," terangnya.


5. Sopir Truk Menyerahkan Diri


Tidak lama setelah kejadian, sopir truk tronton ternyata langsung menyerahkan diri ke Polsek Selebar, Kota Bengkulu.


Dalam keterangannya, sopir mengaku takut diamuk massa sehingga lebih memilih langsung menyerahkan diri ke kepolisian.


Kemudian Polsek Selebar langsung menyerahkan Sopyan ke Satlantas Polresta Bengkulu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.


Kasubnit Gakkum Satlantas Poltesta Bengkulu, Ipda Suwandi mengatakan, sopir truk tronton tersebut bernama Sopyan.


Saat kejadian, Sopyan mengendarai truk tronton dengan plat nomor BD 8454 CZ.


Sopyan merupakan warga asal Jalan Melinjo Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.


"Saat ini sopir truk sudah kita amankan dan masih kita mintai keterangan," Kasubnit Gakkum Satlantas Poltesta Bengkulu, Ipda Suwandi, Sabtu (7/12/2024).


Baca Juga : Mobil Wanita di Medan Dirusak gegara Kabur Usai Tabrak Motor-Pejalan Kaki

6. Sopir Mengaku Hilang Kendali


Kepada pihak kepolisian, Sopyan mengaku hilang kendali sehingga truk tronton yang dikendarainya tidak terkontrol.


"Kalau pengakuan sopirnya katanya stir mobil truk yang ia kendarai mengalami loss. Tapi kita masih akan mendalami kasus ini dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi," kata Suwandi.


Mobil truk tronton yang dikendarai Sopyan melaju dari arah Simpang Bumi Ayu menuju ke arah TKP.



Namun saat tiba di TKP mobil truk yang dikendarai Sopyan mengalami out control, dan stir mobil truk mengalami los dan tidak terkendali.


Karena sudah tidak terkontrol mobil truk masuk ke pekarangan rumah korban dan kemudian menabrak korban yang sedang berada si atas motor karena ingin keluar rumah.


Setelah melindas motor korban, truk langsung menghantam bagian tiang teras rumah korban.


Truk tronton lalu menabrak kamar bagian depan yang di dalamnya terdapat 2 orang anak korban yaitu Hanny (6) dan Qyana Kasih (3).


7. Keluarga Berduka


Keluarga korban mengaku terpukul dengan peristiwa kecelakaan maut truk tronton di Bengkulu pada Jum'at (6/12/2024) malam.


Salah satu keluarga korban bernama Nindi (27), mengatakan bahwa pihak keluarga merasakan kesedihan yang mendalam.


Korban tewas dalam kecelakaan tersebut, yakni Indah ternyata sedang mengandung 5 bulan.


Salah satu keluarga dari korban, Nindi (27) mengatakan, bahwasanya saat ini jenazah meninggal dunia, dalam kondisi mengandung anak keempatnya, yang saat ini baru berusia 5 bulan.


"Iya, Almarhumah ini masih keluarga saya. Ini saya dapat kabar baru pagi tadi, setelah ditelfon oleh keluarga yang lain," kata Nindi.


"Saya ikut merasa sedih karena beliau saat ini sedang mengandung anak keempatnya. Tetapi kita tidak pernah tau, kapan ajal kita menjemput."


Ia mengatakan pada saat kejadian Almarhumah beserta suami, saat itu sedang ingin pergi untuk mengambil baju.


"Saat kejadian itu, kata adik korban mereka mau pergi ke pagar dewa, untuk mengambil baju yang akan dikenakan, untuk pesta hari ini. Namun naasnya, peristiwa itu terjadi," kata Nindi.


Kini, korban Indah telah dimakamkan di TPU Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu pada Sabtu (7/12/2024).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama