suaritoto-Bandung - Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (2/11/2023). Mulai dari kecelakaan maut di Cianjur dan Cipularang hingga pekerja jatuh dari masjid di Gedung Sate Bandung.
Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Cianjur
Truk tronton tabrak sejumlah kendaraan dan bengkel tambal ban di Jalur Tengkorak Jalan Raya Sukabumi, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Rabu (1/11/2023) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kecelakaan maut yang diduga disebabkan rem blong itu mengakibatkan sopir truk tersebut meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun detikJabar, kecelakaan tersebut bermula ketika truk tronton bernomor polisi F 8040 OM melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur.
Namun saat melalui jalan menurun di kawasan Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, truk terus melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba, truk tersebut keluar jalur dan menuju bahu jalan hingga akhirnya menabrak bagian belakang truk tronton lain yang melaju arah yang sama.
"Terdengar suara benturan keras. Saya kemudian bangun dan melihat truk sudah menabrak truk lain di depannya," ujar Danu bin Nata (62), saksi mata, Kamis (2/11/2023).
Usai menabrak, truk tronton tersebut tidak berhenti dan terus melaju masuk ke lajur berlawanan. "Setelah nabrak truk lain, langsung berbelok ke kanan dan masuk ke jalur berlawanan," ucap dia.
Laju truk terhenti usai menabrak bengkel tambal ban dan mobil pickup yang tengah terparkir. "Bengkel tambal ban rusak parah, mobil pickup juga rusak di bagian kanannya setelah ditabrak truk tronton," kata dia.
Beruntung pemilik bengkel dan keluarganya berhasil selamat. Namun di sisi lain, sopir truk tronton tewas seketika di lokasi kejadian.
"Tukang bengkel sedang teleponan, dan keluarga saya juga sedang istirahat di dalam warung. Jadi korban dari warga sekitar tidak ada, tetapi sopirnya meninggal dunia," kata dia.
Menurutnya korban meninggal dalam keadaan terjepit di depan stir. Setelah sekitar 1 jam penanganan, sopir berhasil dievakuasi.
"Sopirnya terjepit di bagian depan truk. Berhasil dievakuasi setelah polisi datang. Proses mengeluarkan korban dari badan truk memerlukan waktu sekitar 1 jam," ucapnya.
Dia menambahkan truk tersebut diduga mengalami rem blong. Sebab di kondisi jalan menurun tidak mengurangi kecepatan kendaraan."Diduga truk rem blong. Karena tidak berhenti atau menurunkan kecepatan," kata dia.
Tangan dan Kaki Sarip Robek Usai Diserang Babi Hutan
Seorang lansia bernama Sarip (62) warga Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, diserang babi hutan. Perisitwa itu terjadi Kamis (2/11/2023) pagi. Akibatnya Sarip mengalami luka robek di tangan dan kaki.
"Tadi saya mendapat kabar dari perangkat desa ada warga mengalami luka akibat diserang babi hutan. Saya langsung bawa mobil layanan dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Kawali," ujar Kepala Desa Sindangsari Cucu Syamsudin saat dihubungi detikJabar.
Cucu menjelaskan, korban mengalami luka robek di 3 bagian tangan dan kaki hingga mendapat 38 jahitan. Beruntung nyawa korban bisa diselamatkan oleh warga setempat.
Peristiwa itu terjadi ketika Sarip berangkat dari rumah sedang melihat kolam dan kebun pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Namun tiba-tiba datang seekor babi dan menyerang korban diduga beberapa kali. Setelah menyerang korban, babi tersebut lari ke hutan.
"Memang pak Sarip kondisinya sudah sepuh, jadi tidak bisa menghindar, juga kakinya sedang sakit. Sekarang masih di rawat di RSUD Kawali. Mau di rontgen, kalau parah akan dirujuk. Babi yang nyerang satu ekor cuma besar," ungkapnya.
Cucu menyebut babi hutan memang sempat beberapa kali turun ke perkebunan dekat permukiman warga dari gunung. Namun sejauh ini tidak terlalu meresahkan warga dan hanya menyerang tanaman.
"Kalau yang lihat babi lewat ada beberapa kali cuma tidak terlalu sering, juga tidak terlalu meresahkan. Kalau menyerang warga baru pertama kali," katanya.
Cucu menduga babi hutan kerap turun ke perkebunan warga karena tidak adanya pakan di hutan gunung karena musim kemarau. Sehingga babi hutan itu turun untuk mencari makan.
"Akibat kejadian ini kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada. Kalau bertemu babi hutan sebaiknya menghindar dan diusir,"pungkasnya.
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
Kecelakaan maut antara minibus dan truk terjadi di ruas jalan Tol Cipularang, Kilometer 93 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jabar. Seorang penumpang minibus tewas dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan maut yang menewaskan penumpang minibus bernama Fikri Dwi Indrianto (31) warga Lengkong, Kota Bandung, itu terjadi pada Rabu (1/11/2023) malam. Fikri tewas di rumah sakit saat menjalani perawatan.
"Korban yang sebelumnya alami luka berat atas nama Fikri Dwi Indrianto (31) warga Lengkong, Kota Bandung, tewas di Rumah Sakit Abdul Radjak," ujar Kanit PJR Tol Cipularang Muhammad Sholeh kepada awak media di Kantor PJR Cipularang di Jatiluhur, Purwakarta, Kamis (2/11/2023).
Sholeh menjelaskan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 23.15 WIB, saat mobil yang dikemudikan oleh saudara Dede Yayat melaju dari arah Bandung menuju Jakarta, setiba di lokasi kejadian diduga sopir kurang antisipasi dan melaju cukup kencang.
"Diduga kurang antisipasi karena ada kendaraan lambat di lajur, Mitsubishi kurang antisipasi karena melaju cepat kemudian tabrak bagian belakang kendaraan truk yang kini belum teridentifikasi," katanya
Dede mengalami luka di bagian kaki sebelah kiri. Kedua korban kini sudah ada di rumah sakit Abdul Radjak Purwakarta. "Untuk pengemudi atas nama Dede Yayat (39) alami patah kaki, untuk kedua korban sudah dilarikan ke RS Abdul Radjak," ungkap Sholeh.
Bangkai kendaraan di bawa tim derek ke pool derek disekitar Gerbang Tol Jatiluhur, kendaraan Mitsubishi Lancer alami kerusakan berat. Mobil terlihat remuk usai menabrak truk. Bagian paling parah terlihat di kiri depan.
Baca Juga : Truk Tronton Seruduk Kendaraan di Gekbrong Cianjur, 1 Orang Tewas
Tanpa Alat Pengaman, Pekerja Jatuh di Masjid Gedung Sate
Seorang pekerja terjatuh dari plafon Masjid At-Muttaqien yang berada di kawasan Gedung Sate, Bandung. Akibatnya pekerja tersebut mengalami mengalami patah kaki dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Insiden itu terjadi pada Kamis (2/11/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu sejumlah pekerja tengah melakukan renovasi atap masjid. Tiba-tiba saja, seorang pekerja yang diketahui bernama Juan jatuh dari ketinggian 7 meter.
"Kaget, pas mau sholat duha di Masjid ada orang jatuh dari atas plafon, langsung dikerubungi satpam sama teman pekerjanya," ucap Mamat salah seorang saksi mata.
Setelah terjatuh korban yang tidak memakai alat pelindung diri ini tak sadarkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit dengan kondisi kaki patah. "Kepala sama badannya kurang tahu, kakinya patah, jatuhnya tinggi," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kasubag Rumah Tangga Biro Umum Setda Jabar Ovie Atika yang membawahi proyek renovasi tersebut membantah kejadian ini karena pihaknya mengabaikan prosedur K3.
"Kalau misalkan K3 antisipasi, kami sudah jelaskan ya. Kedua, kami sudah bicara tentang tenaga K3 untuk setiap pekerjaan dan ada pengawas. Itu sudah kami sampaikan juga diawal," katanya ketika dihubungi.
Dia berdalih insiden tersebut terjadi di luar kendali. Menurutnya, pekerjaan perbaikan atap masjid tidak bisa diawasi setiap saat meskipun di lokasi ada orang yang punya tugas khusus untuk mengawasi.
"Terkait ada kejadian di lapangan, itu sebenarnya di luar kuasa kami untuk memperingatkan setiap menit, setiap detik. Cuma kondisi di lapangan, saya juga tidak bisa ngecek setiap hari karena ada temen-temen pengawas," tuturnya.
Terpisah, Pj Gubenur Jabar Bey Machmudin menegaskan telah menegur Kepala Biro Umum terkait insiden jatuhnya pekerja di Masjid At-Muttaqien. Bey meminta pengobatan kepada korban ditanggung.
"Iya tadi saya tanya saya tegur itu yang terakhir terjadi karena faktor safety, tidak diperhatikan. Saya minta pengobatan jangan sampai ditelantarkan dan jangan sampai terulang lagi," singkat Bey.
Abah Aja Selamat usai 1,5 Jam Tertimbun Tanah
Longsor melanda kawasan pertambangan pasir di lahan pribadi milik Abah Aja (73), saat itu abah tengah menggali pasir dibantu keponakannya Uca (42). Tiba-tiba, tebing setinggi 15 meter longsor dan menimpanya.
Menurut keterangan polisi, Abah Aja tertimbun selama 1,5 jam. Ia bertahan di bawah timbunan karena diselamatkan belencong atau belincong, alat penggali tanah. Peristiwa itu terjadi di Kampung Cilutung, Desa Girijaya Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
"Tebing pasir di atasnya longsor, pak Aja bertahan selama 1 jam 30 menit. Tapi alhandulillahnya, dia terselamatkan balincong. Ada celah untuk bernafas di bawah timbunan," kata Kapolsek Warungkiara, AKP Nandang Herawan, Kamis (2/11/2023).
Peristiwa longsor itu terjadi pada Rabu (1/11/2023), sekitar pukul 14.00 WIB. Petugas evakuasi dari kepolisian, BPBD, kecamatan dan warga yang datang memang mendapati Aja di dalam timbunan, setelah dievakuasi ia dibawa ke RSUD Sekarwangi untuk mendapat penanganan medis.
"Ketinggian tebing 15 meter, tiba-tiba jatuh pasir dari atas, biasanya kalau mau ada longsoran suka ada tanda bunyi pasir atau tanah korolok korolok begitu dulu. Nah ini enggak langsung saja batu kena kepala langsung enggak bisa naik, terkena batu kepala dan punggung," kisah Aja saat ditemui di IGD RSUD Sekarwangi.
Aja membenarkan dia tak sendirian, ada keponakannya yang membantu mengangkut pasir yang dia gali. Saat kejadian, keponakannya selamat, dia yang kemudian berteriak mencari pertolongan.
"Pas kejadian, keponakan abah ngangkutin saya menggali di bawah nambang dua orang saja, enggak ada yang bantu. Begitu longsor datang, keponakan saya selamat, dia yang teriak minta tolong, langsung banyak yang datang," ujarnya.