Viral Ibu muda di Garut melapor ke polisi berulang kali ‘diperkosa’ oleh dukun cabul


 Suaritoto-Jakarta - Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (13/8/2024). Mulai dari kasus dukun cabul yang memperkosa seorang mamah muda di Garut, hingga insiden pengeroyokan kiai dan Banser di Karawang.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:


1. Dukun Cabul Perkosa Mamah Muda di Garut

Polisi menangkap Solihin, seorang lelaki berumur 54 tahun asal Garut. Dukun cabul ini ditangkap polisi usai tiga kali memperkosa seorang mama muda dengan dalih bisa menyembuhkan penyakit.


Kasus pemerkosaan yang dilakukan Solihin ini didalami Polres Garut beberapa waktu belakangan ini. Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika korban, inisial IA (20) mengeluh sakit di bagian perut.


Warga Kecamatan Banyuresmi, Garut ini, kemudian mendatangi Solihin yang menasbihkan diri sebagai orang pintar atau dukun. Kepada korban, Solihin mengaku bisa dengan mudah menyembuhkan sakit perut yang dideritanya.


"Kejadiannya berlangsung di bulan Maret 2024," kata Ari kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).


Keinginan korban yang ingin sembuh, malah dimanfaatkan oleh Solihin. Entah apa yang merasukinya, dia malah berniat untuk memperkosa korban yang merupakan ibu rumah tangga tersebut.


Solihin kemudian meminta korban untuk menginap di rumahnya. Agar penyakitnya itu hilang, korban diminta untuk bersetubuh dengan si dukun cabul. Ajakan itu awalnya ditolak oleh korban.


"Tapi tersangka terus memaksa dan berdalih jika korban tidak mau, penyakitnya tidak akan sembuh dan rumah tangganya akan hancur," katanya.


Korban dengan terpaksa kemudian melayani nafsu bejat Solihin. Aksi pemerkosaan itu, berlangsung hingga tiga kali. Yakni pada bulan April di rumah korban, kemudian terakhir di bulan Mei 2024.


Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi belum lama ini. Solihin, akhirnya diciduk polisi tanpa perlawanan di rumahnya yang berada di Kecamatan Banyuresmi.


"Tersangka saat ini sudah kami lakukan penahanan. Kami sangkakan Pasal 6C Jo Pasal 15 H UU RI Nomor 12 tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual," pungkas Ari.


2. Febri Hariyadi Menepi 6 Bulan Akibat Cedera Ligamen

Persib Bandung memberikan update mengenai kondisi Febri Hariyadi. Winger bernomor punggung 13 itu harus menepi hingga 6 bulan akibat mengalami cedera ligamen.


Cedera yang dialami Febri terjadi saat Persib menjamu Persis Solo pada pertandingan pamungkas Grup A Piala Presiden 2024, Kamis (25/7/2024). Akibat kondisi itu, pemain yang akrab disapa Bow ini tak bisa diturunkan di laga perdana saat Persib membantai PSBS Biak 4-1.


Dokter tim Persib Rafi Ghani mengatakan, Febri mengalami cedera di bagian lutut kirinya. Dari hasil magnetic resonance imaging atau MRI, Bow ternyata mengalami masalah cedera ligamen.


"Jadi untuk memperbaikinya mungkin butuh satu tindakan di meja operasi," katanya, Selasa (13/8/2024).


Akibat kondisi itu, Bow dipastikan harus menjalani operasi atas cedera tersebut. Bow diperkirakan membutuhkan waktu hingga 6 bulan untuk memulihkan kembali performanya di lapangan.


"Kalau semuanta lancar, tidak ada komplikasi yang didapat setelah tindakan, mudah-mudahan penyembuhan bisa cepat," ucapnya.


Selain Febri, Persib juga ikut dipusingkan dengan kondisi 3 pemainnya yaitu Tyronne del Pino, Rezaldi Hehanusa, Ferdiansyah dan Marc Klok. Tyrone, Rezaldi dan Ferdiansyah mengalami gangguan pencernaan, sedangkan Klok kembali merasakan nyeri di betis kirinya.


"(Tyronne) memang tidak bisa, karena ada gangguan pencernaan. Diberikan obat 2 hari istirahat dan sekarang membaik," ungkapnya.


"(Marc Klok) ada rasa nyeri di bagian betis kirinya, kita sedang observasi dalam satu dua hari ini. Marena keluhan sebelumnya ada keluhan seperti itu, kita terapi dan keadaan baik bisa tampil di pertandingan pertama lawan Biak. Tapi ternyata pas latihan ada terasa, mudah-mudahan bukan cedera serius," pungkasnya.


3. Dua Truk Tabrakan di Tol Cipularang, Seorang Warga Banten Tewas

Kecelakaan yang melibatkan dua truk terjadi di ruas jalan Tol Cipularang, kilometer 84, wilayah Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 02.45 WIB mengakibatkan sopir truk boks tewas di tempat.


Menurut Kanit PJR Tol Cipularang, Iptu Dadang Setiawan, kedua kendaraan tengah melaju di arah dan jalur yang sama, dan diduga kecelakaan akibat kelalaian.


"Kedua kendaraan datang dari Bandung menuju Jakarta, dan di lajur yang sama lajur satu, setiba di TKP truk boks menabrak bagian belakang truk pengangkut pasir yang ada di depannya," ujar Dadang ditemui detikJabar di kantornya disekitar GT Jatiluhur, Selasa (13/08/2024).


Dadang menyebutkan, menurut keterangan saksi dan olah TKP awal, kuat dugaan kecelakaan diakibatkan sopir truk bos bernomor polisi B 9831 NXR mengantuk sehingga hilang kendali menabrak truk pengangkut pasir bernomor polisi B 9171 TYZ.


"Berdasarkan keterangan sopir truk pengangkut pasir dan pemeriksaan TKP, dugaan sementara penyebabnya adalah pengemudi mengantuk saat ini korban meninggal dunia masih ditangani Abdul Radjak Purwakarta," katanya.


Sementara menurut keterangan sopir truk pasir, ia melaju dengan kecelakaan standar dan dengan situasi lalu lintas relatif sepi.


"Kecepatan standar paling 50-60 kilometer per jam. Mobil ada satu dua yang lewat gak terlalu rame. Saya dari Garut mau ke Karawang bawa pasir," ungkap Niko ditemui di TKP saat mengganti ban yang rusak usai tertabrak truk.


Bangkai truk boks sudah di evakuasi ke pool derek di Jatiluhur, sedangkan korban tewas sudah berada di kamar jenazah rumah sakit. Kasus kecelakaan ini dalam penanganan unit laka lantas polres Purwakarta. Diketahui korban tewas bernama Sarkani (39) warga Serang, Banten.


4. Kerap Halusinasi, Penusuk Ojol di Bandung Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Pelaku penusukan terhadap Dicky Rinaldi S, driver ojek online (Ojol) di Bandung dilakukan pemeriksaan Kejiwaan. Pelaku mengalami halusinasi sejak ditangkap.


Pelaku ditangkap Jumat (9/8) lalu. Dia nekat melakukan penusukan terhadap Dicky di kawasan Jalan Teuku Umar, Kota Bandung pada Kamis 4 Juli 2024 lalu.


Pelaku saat ini dibantarkan ke Rumah Sakit Sartika Asih. Rencananya, pelaku akan dilakukan tes kejiwaan.


"Pelaku dibantarkan ke Rumah Sakit Sartika Asih, untuk dilakukan observasi keadaan mental dan mendapatkan hasil rekam kejiwaanya," kata Kapolsek Coblong Kompol Riki Erikson dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Selasa (13/8/2024).


Menurut Riki, pelaku menjalani pemeriksaan kejiwaan lantaran kerap mengalami halusinasi. Hal itu terjadi sejak pelaku diamankan.


"Karena selama penangkapan dan penahanan di Polsek Coblong beberapa kali alami halusinasi," ucapnya.


Sebagaimana diketahui, Dicky Rinaldi ditusuk oleh orang tak dikenal pada Juli 2024 lalu. Setelah proses penyelidikan, polisi berhasil mengamankan pelaku.


Belum diketahui motif dan kronologi dalam kejadian ini. Sebab pelaku masih dalam proses pemeriksaan kejiwaan di RS Sartika Asih, Kota Bandung.

Baca Juga : Viral Modus Begal Payudara Naik Nmax Biru di Sleman,Buntuti-Pepet Korban

5. Pengeroyokan Kiayi-Banser di Karawang

Rombongan kiai dan Banser menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang tak dikenal saat berada di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2024) malam. Kasus ini pun sudah dilaporkan supaya diusut kepolisian.


Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad mengatakan, ada 3 orang yang menjadi sasaran pengeroyokan, di antaranya 2 anggota Banser dan seorang pemuka agama. Belakangan diketahui, tokoh yang diamuk massa tak dikenal ini adalah KH Ihsanudin Al Badawi selalu Rois Syuriah MWC NU Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.


"Kejadian ini sudah kami laporkan ke polisi supaya diusut secara tuntas," kata pria yang akrab disapa Kang Haji itu saat dihubungi detikJabar, Selasa (13/8/2024).


Ia mengatakan, insiden ini bermula saat rombongan hendak menuju lokasi pengajian di Ponpes Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang. Tapi di perjalanan, rombongan ini transit terlebih dahulu di Pesantren Mambaul Ulum Rengasdengklok.


Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Tapi di tengah jalan, rombongan ini tiba-tiba diadang sekelompok orang tak dikenal sebelum tiba di Ponpes Al Baghdadi.


"Jadi sebelum sampai di lokasi ada pengadangan, pengeroyokan dan pengrusakan mobil rombongan. Yang dikeroyok Banser 2 orang karena melindungi Kiai Ihsan di dalam mobil," ungkapnya.


Berdasarkan informasi yang Kang Haji terima, insiden ini disinyalir merupakan penyerangan yang salah sasaran. Sebab, massa menduga tokoh yang berada di dalam mobil adalah KH Imaduddin Utsman al-Bantani, seorang pengasuh Pesantren Nahdlatul 'Ulum, Tangerang, Banten.


Ia pun memastikan insiden ini sudah dilaporkan ke polisi. Informasi terakhir yang ia terima, kepolisian sudah turun untuk mengejar pelaku pengeroyokan tersebut. "Sudah, kepolisian infonya kemarin sudah gelar perkara. Hari ini mulai baru pengejaran," tuturnya.


Selain dikeroyok, mobil rombongan itu juga rusak akibat insiden tersebut. Kang Haji pun memberikan imbauan kepada para nahdliyin dan meminta tak ada pihak yang main hakim sendiri serta menyerahkan masalah tersebut ke polisi.


"Imbauam kami, jangan main hakim sendiri karena tidak akan menyelesaikan masalah. Ketika ada permasalahan, serahkan semuanya kepada aparat penegak hukum," katanya.


"Kita harus waspada. Tapi kita tetap melakukan langkah terukur, enggak boleh main hakim sendiri," ungkapnya menambahkan.


Polres Karawang pun memastikan akan bekerja keras dalam mengungkap kasus pengeroyokan yang dialami rombongan Rois Syuriah MWC NU Cikarang Utara, Bekasi, yang dipimpin KH Ihsanudin Al Badawi.


Seperti diketahui, mereka diadang massa tak dikenal saat hendak menuju pengajian di Ponpes Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Sabtu (10/8) malam.


"Terima kasih. Biarkan kami bekerja dulu, nanti ada waktunya kami info perkembangan," kata Kapolres Karawang AKBP Edward Zulkarnain dalam keterangan tertulis yang diterima.


Hal serupa juga dikatakan, Kasatreskrim Polres Karawang AKP Muhammad Nazal Fawwaz. Dia memastikan, penyelidikan kasus tersebut akan dilakukan secara maksimal.


"Intinya kita masih bekerja maksimal," katanya kepada wartawan.


Polisi belum dapat memberikan informasi lebih lanjut, terkait motif dan kronologi dalam kejadian ini. "Mohon doa dan dukungan tim masih bekerja semua," tambahnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama