Suaritoto-Jakarta - Kericuhan suporter saat laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung terjadi di sejumlah tempat. Salah satunya pria berkaus biru yang dikejar sejumlah orang di Stasiun Jatinegara.
Pria berkaus biru itu bernama Iwan Septian (32). Dia adalah penyandang disabilitas tunawicara.
Momen Iwan dikejar sejumlah pria terekam kamera dan videonya viral di media sosial (medsos). Iwan sempat dikerubungi sejumlah orang.
Dia lalu berlari menyelamatkan diri dari amukan gerombolan tersebut. Iwan sampai menyeberangi sejumlah peron di Stasiun Jatinegara.
Beberapa pria yang mengejar, ada yang memukul korban. Petugas keamanan melerai dan mengusir sejumlah orang yang mengejar dan menganiaya Iwan.
Saat itu, Iwan mengenakan jersey klub sepakbola Persib Bandung. Diduga orang-orang yang mengejarnya ialah suporter klub sepakbola Persija Jakarta.
Iwan tak cuma dikejar. Dia juga dipukul oknum suporter di Stasiun Jatinegara.
Pelipis sebelah kiri Iwan tampak masih diperban. Luka tersebut dalam proses penyembuhan.
Iwan bercerita menggunakan gestur tubuhnya saat banyak orang mengejarnya pada Minggu (16/2) lalu. Saat itu Iwan dikejar-kejar suporter bola hingga dipukuli karena diduga mengenakan jersey Persib Bandung.
Iwan sempat melarikan diri dengan melompat dari satu peron ke peron yang lain saat dikejar suporter sepakbola. Namun tetap ada yang memukul bagian wajahnya.
Aksi pengejaran dan pengeroyokan itu berakhir setelah petugas stasiun melerai dan mengamankan korban dari oknum suporter.
Saat ini, Iwan mengaku saat ini sudah bisa kembali beraktivitas untuk bekerja sebagai juru parkir di sekitar kediamannya di Desa Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sejumlah petugas satuan pengamanan (satpam) Stasiun Jatinegara mengusir oknum suporter yang mengejar Iwan. Public Relations Manager KAI Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan peristiwa itu terjadi di Stasiun Jatinegara pukul 14.10 WIB kemarin.
"Stasiun Jatinegara. Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut di area publik yang seharusnya bukan tempat kegaduhan seperti yang ada dalam video yang beredar di media sosial," kata Leza, kepada wartawan.
Dia mengatakan petugas yang mengetahui kegaduhan di stasiun langsung melerai. Korban mengalami luka di bagian pelipis sebelah kiri.
"Salah satu pengguna yang menggunakan atribut suporter bola menjadi sasaran suporter bola lainnya. Pengguna yang menjadi sasaran tidak mengetahui adanya pertandingan pada hari itu," ujar Leza.
Polisi turut datang ke rumah Iwan untuk memastikan kondisi korban. Saat ini, kondisi Iwan sudah membaik dan sudah bisa beraktivitas di rumahnya di bilangan Gunung Putri, Bogor.
"Alhamdulillah sudah (membaik)," kata Kapolsek Gunung Putri AKP Aulia Robby kepada wartawan, Selasa (18/2).
Sementara itu, ketua RT setempat bernama Suhara mengatakan Iwan belum sepenuhnya diperiksa. Namun luka yang terlihat hanya di pelipis mata sebelah kiri.
"Mudah-mudahan cuma ini aja, belum diperiksa, mudah-mudahan nggak ada lagi," ucap Suhara.
Dia mengatakan, saat itu Iwan hendak menyaksikan laga Persib Bandung versus Persija Jakarta di Bekasi. Saat itulah terjadi salah paham dengan suporter lainnya hingga Iwan diserang.
Suhara mengatakan pihak suporter Persija Jakarta, The Jakmania, sudah ada yang datang. Dia mengatakan perwakilan Jakmania dari Gunung Putri tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada Iwan.
"Alhamdulillah responsnya mereka baik, sudah datang ke sini walaupun baru tingkat kecamatan (Gunung Putri). Iya mengucapkan permintaan maaf sama perhatiannya juga atas kejadian itu," kata Suhara.
Dia mengatakan perwakilan dari suporter Persib Bandung, Viking, juga mendatangi Iwan. Mereka memberikan santunan dan dorongan semangat kepadanya.
"Ada dari Viking pusat, memberikan santunan sama kemarin memberikan jersey (Persib) juga, ada nama Iwan," imbuhnya.
Dia berharap kejadian yang menimpa Iwan menjadi kasus kekerasan dalam sepakbola terakhir yang terjadi.
Baca Juga : Viral Aksi Nenek Ngumpet di Semak-Semak saat Didatangi Penagih Utang, Tak Bergerak Meski Sudah Ketahuan
Ketua Umum Viking Persib Club (VPC) Tobias Ginanjar menyayangkan insiden kericuhan suporter di laga Persija melawan Persib. Dia mengajak Bobotoh tidak membalas kejadian ini sekaligus meminta supaya memutus rantai kebencian antarsuporter di Indonesia.
"Sangat disayangkan juga banyak aksi kekerasan yang terjadi, walaupun tentunya saya juga tidak bisa membenarkan banyaknya bobotoh yang tetap memaksakan datang, itu tetap salah. Tapi saya rasa, jalan kekerasan juga bukan solusi untuk mengatasi hal-hal tersebut. Apalagi kalau kita berkaca bahwa kita sudah berkampanye menuju rivalitas yang sehat. Momentum Kanjuruhan seharusnya menjadikan pembelajaran bagi kita untuk menciptakan rivalitas yang semakin sehat," kata Tobias dalam unggahannya di Instagram, Senin (17/2).
Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno meminta maaf atas kericuhan suporter yang mewarnai laga Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Diky menyesalkan atas insiden tersebut.
"Pertama-tama izinkan kami, Pengurus Pusat the Jakmania mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi, Kepolisian Polda Metro Jaya, khususnya Polres Bekasi, tim Persib Bandung dan juga seluruh masyarakat sepakbola Indonesia atas apa yang terjadi pada pertandingan Persija melawan Persib Bandung pada tanggal 16 Februari 2025," kata Diky dalam video yang diunggah di media sosial.
Diky juga menyesalkan ada oknum Bobotoh Persib yang bisa datang ke stadion dan melakukan provokasi di media sosial. Di satu sisi, dia menyayangkan The Jakmania menjadi terprovokasi hingga terjadi pelemparan botol yang menyasar pemain Persib di lapangan.
Tags
Berita viral