Suaritoto-Kecelakaan tragis terjadi di Padukuhan Girinyono, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Minggu (13/4/2025). Seorang laki-laki lanjut usia tewas di tempat, sementara rekannya mengalami luka berat setelah sepeda motor yang mereka kendarai tergelincir di jalan turunan ekstrem. Kedua korban, Sapon (67) dan Sujarwoko (65), merupakan warga Sleman.
Sapon, yang berasal dari Padukuhan Dowangan, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, Sujarwoko yang mengalami luka berat masih dalam keadaan sadar dan dilarikan ke rumah sakit.
Kronologi kejadian Kecelakaan terjadi ketika Sapon dan Sujarwoko mengendarai motor Supra X 125 hitam dengan stiker merah (nomor polisi AB 4057 NH) melaju dari arah Clapar, Hargotirto, Kapanewon Kokap. Mereka mengenakan helm saat berkendara. Jalan yang dilalui merupakan jalan menurun yang ekstrem dan tiba di sebuah tikungan ke kanan, tepat di lokasi bak penampungan air milik PDAM.
Motor mereka kemudian menabrak pagar PAM, menyebabkan kerusakan pada bagian kepala motor dan lampu depan. Sapon mengalami patah tulang dada, lecet di leher, dan kaki kanan, sedangkan Sujarwoko mengalami lecet di wajah, serta cedera pada kepala dan tulang leher. Seorang warga setempat, Ngadiyo, yang juga merupakan alumni SMP 1 BOPKRI di Kulon Progo, menceritakan bahwa keduanya berkunjung untuk reuni. “Kami alumni SMP 1976. Sempat reuni di Wates. Sebenarnya bukan reuni, mereka hanya berkunjung ke tempat saya di Clapar,” ungkap dia.
Baca Juga : Kecelakaan Maut Tol Pekalongan, BRV Lawan Arah Remuk setelah Tabrak Bus
Ngadiyo menambahkan bahwa Sapon dan Sujarwoko tiba di Clapar sekitar pukul 10.00 WIB dan berencana pulang setelah makan siang. “Mungkin karena sudah sepuh dan tidak terbiasa lewat jalan ini, kecelakaan terjadi,” katanya.
Dukuh Girinyono, Heru Prasetyo, menyatakan bahwa jalan di wilayahnya memiliki banyak turunan bertingkat dengan beberapa turunan tajam. “Jalannya memang bertingkat. Ada banyak yang turunan hingga 40 derajat,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa kendaraan matik sebelumnya pernah mengalami kecelakaan tunggal di lokasi tersebut akibat masalah rem. Heru berharap agar pengendara yang melintas di wilayahnya lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi kendaraan mereka untuk menghindari kecelakaan fatal. “Minimal kendaraan harus fit. Hati-hati di jalan menurun,” pungkasnya.