4 Orang Tewas dan 1 Kritis dalam Kecelakaan Maut di Jalur Banjarsawah Probolinggo

 

 Suaritoto-Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Raya Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (27/5/2025). 


Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wirakrama, menjelaskan, kecelakaan terjadi saat truk bernomor polisi W 8193 UR melaju dari arah Lumajang menuju Probolinggo, truk diketahui mengalami gangguan rem. Karena kurang menguasai medan, truk masuk ke jalur berlawanan saat melewati tikungan ke kiri. Akibatnya, truk menghantam pikap dan sepeda motor.


“Kecelakaan yang melibatkan truk, pikap, dan motor mengakibatkan 4 orang meninggal,” kata Aditya, (28/05/2025). Bambang Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengatakan, fenomena truk yang alami rem blong bisa disebabkan oleh sopir yang kurang bisa menguasai kendaraan dengan baik, sehingga sopir tidak bisa menerapkan teknik pengereman truk dengan optimal.


“Rem blong itu mayoritas bukan karena awal berangkat mobil sudah rem blong. Tapi rem blong itu karena si pengguna tidak bisa menggunakan remnya dengan baik. Cara mengerem kendaraan truk besar itu berbeda dengan light truk,” kata Bambang.


Menurutnya, cara pengereman pada light truck berbeda dengan cara mengerem mobil Innova. Jadi ada tingkatannya. Bambang menjelaskan, kalau sopir truk biasa mengendarai jenis light truck seperti Colt Diesel dan ganti tugas membawa tronton, maka akan mengalami perbedaan teknik mengerem. “Colt Diesel itu bolak balik injak rem tidak apa-apa. Tapi kalau bawa truk besar seperti tronton akan beda, dia tidak bisa sembarangan rem. Anginnya yang ada di tangki bisa tekor dan rem blong,” kata Bambang.


Baca Juga : Viral Kades Heri Suryana Bayar Tagihan Warga yang Sakit di RS Pakai jaminan STNK

Jika rem blong terjadi saat truk melaju di jalan menurun, maka kendaraan bisa langsung menabrak apapun yang ada di depannya tanpa bisa dikendalikan. “Teknologi rem itu beda sehingga perlakuannya juga beda,” kata Bambang.


Hal senada juga diungkapkan oleh Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan. Menurutnya, saat melewati jalan menurun, hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi adalah tidak boleh hanya mengandalkan rem utama, tapi harus mengandalkan engine brake.


Engine brake akan memperlambat laju kendaraan, dengan cara memasang gigi rendah untuk melewati jalanan menurun. Untuk bus dan truk bisa memanfaatkan exhaust brake sebagai rem tambahan. 


“Jangan terus-terusan menginjak pedal, ini bisa menyebabkan komponen overheating, kampas bisa menyublim sehingga asap kan menghalangi pertemuan tromol dan kampas, minyak rem bisa mendidih mengakibatkan pedal ngempos,” ucap Wildan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama