Curhat Wanita Bandung Idap Skoliosis, Punggung Bengkok Hingga 70 Derajat

 


suaritoto-Jakarta - Seorang netizen TikTok di Bandung bernama Gitarani (25) menceritakan pengalamannya menjalani operasi skoliosis. Ia mengatakan kondisinya sudah termasuk parah karena punggungnya mengalami bengkok hingga 70 derajat..


Jika tidak segera dilakukan penanganan, kondisi tersebut dapat mengganggu organ dalam seperti menekan paru-paru, jantung, dan organ pencernaan. Gitarani menceritakan bahwa ia pertama kali didiagnosa mengidap skoliosis ketika masih berusia 15 tahun.


Saat itu punggungnya mengalami bengkok hingga 40 derajat. Awalnya dokter menyarankannya untuk langsung melakukan operasi atau menggunakan brace baju penyangga. Namun, ia memutuskan untuk tidak melakukan kedua saran tersebut.


Ia mengatakan saat itu ia takut menjalani operasi lantaran menilai alat penanganan pasien tidak secanggih sekarang dan risikonya terlalu tinggi. Ia juga tidak menggunakan brace saat itu karena takut dan merasa tidak nyaman karena insecure.


Beberapa tahun berselang, kondisi punggung Gitarani semakin parah. Pada tahun 2023 punggungnya bengkok hingga 70 derajat dan segera memerlukan penanganan.


Setelah menemukan dokter yang cocok, ia menimbang-nimbang untuk melakukan operasi dan akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri melakukan operasi pada tahun April 2023. Gitarani mengaku usai operasi tubuhnya sempat mengalami sakit luar biasa selama tiga hari hingga ia tidak bisa tidur.


Namun, ia menuturkan bahwa rasa sakit tersebut sangat sepadan lantaran kini kondisinya jauh lebih baik. Ia bahkan menyesal tidak melakukan prosedur sesegera mungkin untuk menangani skoliosisnya.


"Aku selalu bilang kalau sakitnya itu sepadan. Sebelumnya sudah hampir 10-11 tahun selalu struggle dengan kesakitan, pegelnya, nyerinya, terus aku jadi ngerasa nggak masalah lah ditebus dengan tiga hari itu. Setelah operasi rasa pegal dan nyeri itu bener-bener hampir hilang


Baca Juga : Purnawirawan TNI Tewas Ditabrak Truk di Tol Cipularang Caleg Gerindra


Dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Phedy, SpOT(K)-Spine menuturkan bahwa skoliosis merupakan kelainan tulang belakang yang membuatnya melengkung seperti huruf S atau C.


"Penyebab skoliosis bisa bermacam-macam. Bisa berupa bawaan lahir, kelainan otot dan saraf, usia tua, atau karena suatu kelainan yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya atau idiopatik," kata dr Phedy.


dr Phedy menuturkan bagaimana cara penyakit ini bisa muncul tergantung pada penyebabnya. Skoliosis yang terjadi semenjak lahir dapat semakin berat ketika dewasa.


Ia menambahkan, bahwa kondisi skoliosis tidak disebabkan oleh kebiasaan atau gaya hidup yang salah. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh kelainan pada tulang belakang.


"Kalau kebiasaan yang salah memang dapat membuat tulang menjadi bengkok, tetapi sifatnya tidak menetap dan akan hilang sendiri begitu kebiasan buruknya diperbaiki," jelasnya.


dr Phedy menuturkan penanganan yang tepat perlu diberikan pada pengidap skoliosis. Pada derajat tertentu, skoliosis dapat memengaruhi organ dalam hingga menyebabkan sesak napas.


"Yang dikhawatirkan dari skoliosis itu adalah adanya gangguan pada organ dalam, khususnya pada paru-paru ya. Paru-paru biasanya akan mulai terganggu kalau sudutnya sudah lebih dari 70 derajat. Semakin berat skoliosis yang dialami, maka pengembangan organ paru semakin terhambat," pungkasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama