Ajudan Bupati Kubar Hajar Sopir Truk Hingga Bonyok, Ending-nya Damai


 suaritoto-Jakarta - Kasus penganiayaan secara brutal yang dilakukan ajudan Bupati Kutai Barat (Kubar), Daniel terhadap sopir truk bernama Andri Rahman berakhir damai. Menariknya, permohonan damai diklaim datang dari pihak korban.

Kepastian damai tersebut disampaikan Bupati Kubar, FX Yapan kepada awak media. Menurutnya, sejak awal, pihaknya justru menunggu permintaan damai dari pihak korban.


"Tadi malam sudah berkomunikasi dengan koordinator CPO juga, bilang mereka (pihak korban) minta berdamailah gak usah ke mana-mana, ya kalau kami ini menunggu saja kalau kalian ada kesadaran begitu ya siap saja (berdamai) dan kami jelas saja mau," ujar Bupati Kubar FX Yapan, Jumat (22/12).


Pada kesempatan yang sama, FX Yapan juga turut menunjukkan surat damai. Pihaknya janji akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban.


"Jadi sudah berdamai, surat perdamaian ini, sudah salaman semua bahkan kita suruh mereka semua bawa lagi ke rumah sakit rontgen, takutnya ada apa lagi, kita menjamin biayanya," jelasnya.


Meski sudah berdamai, Yapan tetap mengkritik gaya mengemudi korban yang menurutnya bisa membahayakan pengguna jalan lain.


"Saya bilang kalau mereka ini tidak ada SOP, pasti sebentar ada lagi korban kalau cara mereka begini di jalan, tidak ada etikanya mereka ini konvoi, ini mobil Bupati apalagi masyarakat, jadi memang ngeri mereka ini kalau tidak ada SOP," terangnya.


Kronologi Penganiayaan Sopir Truk

Pada tayangan singkat yang dibagikan akun Instagram @romansasopirtruck, pria yang diduga ajudan Bupati FX Yapan terlihat membuka paksa pintu truk. Dia kemudian menarik sopir hingga terpelanting ke permukaan tanah.


Setelah tersungkur, sopir truk itu langsung menerima tendangan keras di area wajahnya. Kemudian tendangan berikutnya mengenai tubuh belakangnya. Sementara FX Yapan yang mengenakan seragam merah dengan logo banteng itu berdiri di dekat mereka.


Baca Juga : Viral Bikin Emosi, Wanita Bakar Ijazah Pacar Gegara Belum Kembalikan Helm


Berkat tendangan keras tersebut, wajah sopir truk terlihat bonyok, terutama di area mata. Dia juga sempat sempoyongan dan kesulitan berjalan. Namun, beruntungnya, ada banyak warga sekitar yang buru-buru membantunya.

Saat dikonfirmasi, FX Yapan mengaku, insiden tersebut bermula ketika sopir truk tak mau memberinya jalan saat hendak menyalip kendaraan. Kata dia, kondisi itu sempat membahayakan pihaknya.


"Kami hampir kecelakaan. Kami minta dari jauh jalan, terus keluar tangan minta jalan enggak mau beri jalan. Malah dia kasih kita terompet keras, hampir kami kecelakaan," kata dia,


Saat penganiayaan terjadi, Yapan mengklaim, dirinya bertindak sebagai pelerai. Namun ajudannya telanjur emosi dan melayangkan tendangan ke arah sopir truk.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama